Pada percobaan kedua ada 2 IC yang digunakan pada
rangkaian yaitu IC 74LS90 dan 7493
yang memiliki CKA clock untuk Q0, CKB clock untuk Q1 Q2 Q3. Dimana
R0 merupakan reset dan R9 merupakan set. Pada pada percobaan kedua CKB
dihubungkan ke CKA atau Q0 agar mengcounter namun agar tidak acak conter yang
dihasilkan maka CKB dihubungkan ke QO dan IC74LS90 menghasilkan counter 0-9 dan
IC 7493 menghasilkan conter 0-15
Percobaan 2
1. 1.Analisa output berdasarkan IC yang digunakan?
Jawaban :
Pada percobaan ada 2 IC dipakai yaitu IC 74LS90 dan IC 7493. Pada
IC 74LS90 input CKA terhubung ke clock dan CKB terhubung ke CKA atau Q0. Lalu ada reset(R0) dan set (R9)
dimana B0=R0(1), B1=R0(2), B2=R9(1) dan B3=R9(2). Sambungan IC ini akan
menghasilkan output conter up 0-9. Jika urutan counter acak maka CKB terhubung
ke CKA maka perlu CKB terhubung ke Q0 agar menghasilkan counter up yang tidak
acak.
2.Pada IC 7493 pada rangkaian berbeda dengan IC 74LS 9. Pada ic 7493 hanya
ada reset(R0) tanpa set (R9). Output counter up 0-15
2. Analisa hasil kondisi 3 pada
percobaan 2b?
Jawaban :
Pada percobaan pada modul 3 percobaan 2b dimana kaki CKB dihubungkan ke
Q0 mengakibatkan bilangan yang keluar menjadi beruntun.
Pada kondisi ke 3 yaitu B0=0, B1=0, B2=0,B3=1,B4=1 dan B5=1. Menghasilkan
counter up 0-9 pada IC 74LS90 dan counter up 0-15 pada IC 7493.
3. 3.Apa pengaruh clock A dan clock B pada IC yang digunakan
?
Jawaban:
bersifat fall time disaat clock B disambungkan
ke clock bit yang dihasilkan 3 bit dan bilangan yang keluar akan acak. Sehingga
jika clock B di umpan ke Q0 maka akan menghasilkan counter up 0-9 dan tidak
acak dimana terbaca 4 bit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar