referensi
Sadewa, H. R. (2018). Rekayasa Pengendalian Temperatur Dan Kelembaban Pada Budidaya Jamur Tiram Berbasis Arduino Dan Monitoring Labview. Jurnal UII, 56. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/6513/LAPORAN SKRIPSI.pdf?sequence=1
Syarifuddin, A., & Nuryadi, S. (2021). Pengatur Suhu Dan Kelembaban Otomatis Pada Budidaya Jamur Tiram Berbasis Internetof Things(Iot). JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 5(1), 364–371.
Saksono, E. P., & Suprianto, B. (2019). Rancang Bangun Kontrol Suhu Dan Kelembaban Pada Kumbung Jamur Berbasis Logika Fuzzy Menggunakan Metode Telemetri. Universitas Negeri Surabaya, 8(3), 375–381.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sumber pencaharian utamanya berada pada sektor pertanian, yakni salah satunya adalah pertanian jamur tiram putih. Karena, sampai saat ini sistem budidaya jamur tiram putih masih dilakukan secara manual. Seperti misalnya untuk memantau keadaan suhu, kelembapan, kadar pH, dan kapasitas air pada wadah asam dan basa yang tentu saja manajemen waktunya belum dianggap efektif. Untuk membantu permasalahan tersebut, dikembangkanlah sistem monitoring pembudidayaan jamur tiram putih
Pada proses budidaya jamur tiram, terdapat beberapa elemen penting yang harus dikendalikan, diantaranya adalah temperatur dan kelembaban. Berdasarkan pengujian Alat Pengatur Suhu Kelembaban dan Monitoring Masa Panen pada Budidaya Jamur Tiram Berbasis Arduino Uno telah berfungsi sesuai yang diharapkan. Sensor DHT11 mampu mendeteksi suhu udara pada alat dan ph sensor mendeteksi ph pada alat
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur pangan yang termasuk kelas Homobasidiomycetes dan berasal dari kelompok Basidiomycota dengan memiliki ciri-ciri umum warna tubuh buah antara putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran seperti cangkang tiram dengan bagian tengah berbentuk cekung. Jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) pada tubuh buahnya dan jamur tiram mempunyai nama Binomial Pleurotus Ostreatus karena bentuknya yang seperti tiram (ostreatus). Terdapat berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, pada bagian tudung jamur tersebut dengan permukaan yang hampir licin, berdiameter antara 5-20 cm yang bertepi tudung mulus dan sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga mempunyai spora dengan berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang mampu tumbuh dengan cepat
Berdasarkan pengujian Alat Pengatur Suhu Kelembaban dan Monitoring Masa Panen pada Budidaya Jamur Tiram Berbasis Arduino Uno telah berfungsi sesuai yang diharapkan. Sensor DHT11 mampu mendeteksi suhu udara pada alat dan soil moisture sensor mampu mendeteksi kelembaban tanah.
Pada umumnya penyiraman jamur tiram dilakukan secara manual. Namun cara ini mengalami kendala yaitu waktu penentuan penyiraman hanya mengandalkan termometer ruangan dan hal ini cukup menguras tenaga pembudidaya jamur tiram karena harus bolak-balik menyiram jamur demi memperoleh temperatur dan kelembaban yang sesuai kebutuhan jamur tiram.
Proses pembuatan, pemeliharaan dan pemanenan jamur tiram harus sesuai dengan aturan atau pedoman yang umum digunakan dalam budidaya jamur tiram untuk memproleh hasil yang optimal. Hasil yang tidak optimal pada umumnya disebabkan oleh para petani yang tidak menjalankan aturan atau pedoman yang umum digunakan dalam membudidayakan jamur tiram putih. Pada kenyataannya dalam menjalankan budidaya jamur tiram putih ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil budidaya, oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk membaca aturan atau pedoman dan mampu melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. Penyesuaian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang optimal
Daftar pustaka
Susilawati and R. Budi, “PETUNJUK TEKNIS Budidaya Jamur Tiram (Pleourotus ostreatus var florida) yang ramah lingkungan,” J. Artic., vol. 50, no. 1, 2010.
A.H Saptadi, (2016). Perbandingan Akurasi Pengukuran Suhu dan Kelembaban Antara Sensor DHT11 dan DHT22. Jurnal, Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan
Agromedia, Pustaka. “Bertanam Jamur Konsumsi”. Jakarta. PT. Agromedia Pustaka.(2002)
Indri, Cyrilla dan Catur Iswahyudi.2013.Kumbung Otomatis untuk Budidaya Jamur pada Industri Rumah Tangga.Yogyakarta:AKPRIND.
Susilawati and R. Budi, “PETUNJUK TEKNIS Budidaya Jamur Tiram (Pleourotus ostreatus var florida) yang ramah lingkungan,” J. Artic., vol. 50, no. 1, 2010.
Bei, T. D. I. (2014). Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. E - ISSN, Jurnal Kajian Teknik Elektro, 2014(April), 2014.
Kurniawan, & Ade. (1981). Rancang Bangun Kendali Otomatis Suhu Dan Monitoring Kelembaban Udara Pada Ruangan Budidaya Jamur Tiram Berbasis Iot Menggunakan Protocol Mqtt. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Prawiroredjo, K., Maulana, A., Tirtamihardja, S. H., & Tjahjadi, G. (2020). Model Sistem Monitoring Serta Kendali Otomatis Suhu dan Kelembaban Ruangan Pada Budidaya Jamur Tiram Putih Berbasis Internet Of Things. Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 9(2), 23–34. https://doi.org/10.36055/setrum.v9i2.9019
Kristiyanti, D. R., Wijayanto, A., & Aziz, A. (2022). Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Budidaya Jamur Tiram Berbasis Internet of Things Menggunakan MQTT dan Telegram BOT. ATASI : Adopsi Teknologi Dan Sistem Informasi, 1(1), 61–73. https://e-journals2.unmul.ac.id/index.php/atasi/article/view/60
Wibowo, Y., Prasetyadana, F. E., & Suryadharma, B. (2021). Implementasi Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Budidaya Jamur Tiram dengan IOT. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 10(3), 380. https://doi.org/10.23960/jtep-l.v10i3.380-391
Syas, I. Y., & Rakhmadi, F. A. (2019). Prototipe Sistem Monitoring Serta Kendali Suhu Dan Kelembaban Ruangan Budidaya Jamur Tiram Putih Menggunakan Sensor Dht22 Dan Mikrokontroller Nodemcu. Journal of Physics, 1(1), 7–13.
Risqiwati, D., Sumadi, F. D. S., Housman, O. G., Zidan, M., & Tsaqib, N. (2020). Pengembangan Sistem Monitoring Budidaya Jamur Tiram Untuk Optimalisasi Hasil Panen Kelompok Tani Wanita Tani Desa Beji Kota Batu. RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat, 4(2), 117–125. http://www.journal.stiem.ac.id/index.php/resona/article/view/382